Dengan Penampakan Sesosok Makhluk Gaib Genderuwo Yang Berada Di Rumah Kosong ,Pemilik'Nya Bernama Pak Joko
IDOLACASH - Sebuah kisah Hantu yang sudah dipercaya memang ada di sekitar kita. Ada banyak jenis hantu yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Beberapa contoh jenis hantu yang sering sekali muncul dna merupakan hantu khas dari Indonesia adalah seperti hantu pocong, genderuwo, kuntil anak, tuyul dan masih banyak lagi yang lainnya. Masyarakat Indonesia telah banyak yang mengalami pengalaman yang sangat tidak mengenakkan dengan hantu. Penampakan hantu menjadi kejadian menyeramkan dan dapat membuat seseorang tidak mampu untuk melupakannya. Di desa banjaran, kecamatan kalibawang terdapat rumah kosong. Rumah tersebut adalah milik dari pak Joko.
Namun karena ditinggal pergi merantau bersama dengan seluruh anggota keluarganya maka rumah ini akhirnya tidak terpakai dan rusak. Rumah yang sudah lama kosong biasanya akan menjadi tempat yang sangat menyeramkan karena dihuni oleh banyak makhluk astral. Berdasarkan cerita dari masyarakat sekitar rumah tersebut ada penampakan hantu besar di rumah tersebut.
Rumah yang sering terdengar banyak suara yang ramai
Rumah tersebut memang sudah sangat lama ditinggal dan aura dari rumah itu sudah sangat menyeramkan apalagi lokasinya berada di tengah hutan dan juga dekat dengan sumber mata air dan banyak pohon besar. Berdasarkan pengalaman dari masyarakat yang tinggal tidak jauh dari rumah tersebut sering terdengar suara menyeramkan seperti banyak orang tertawa, menangis, atau sedang ada banyak orang yang berbicara.
Namun saat ditengok ternyata tidak ada suara sama sakali dan bahkan gelap gulita. Rumah ini sudah dikenal angker sejak beberapa tahun setelah ditinggal oleh penghuninya. Selain suara yang menyeramkan ada juga penampakan hantu besar dan penampakan berbagai macam hantu lainnya. Banyak masyarakat yang sudah pernah mengalami hal menyeramkan di rumah tersebut.
Pengalaman udin di rumah kosong
Di dekat rumah tersebut ada seorang anak muda dengan kebiasaan yang kurang baik. Dia senang hidup hura-hura dan mengkonsumsi minuman keras. Nama dari anak muda itu adalah udin. Saat sedang mengalami masalah, udin lebih memilih lari dan melupakan masalah dengan cara mabuk-mabukan, pada saat itu dia sedang bermasalah dengan orang tuanya hingga mengharuskannya pergi hari rumah. Karena dia bingung akan tinggal kemana maka dia memutuskan untuk tinggal di rumah kosong tersebut. Hanya dengan alas tikar, dia menikmati minuman kerasnya sambil berbicara sendiri. Setelah dia merasa puas dengan minumannya tiba-tiba dia tertidur. Di tengah malam ada penampakan hantu genderuwo besar yang membuatnya merasa sangat terkejut.
Matanya tiba-tiba terbuka karena merasakan ada seseorang di dalam rumah tersebut. Karena matanya masih terasa berat, dia hanya mengomel sendiri. Setelah itu ternyata dia mulai mencium bau yang sangat menyengat seperti bau pesing. Bau yang sangat kuat itu membuatnya tidak tahan dan akhirnya memaksakan diri membuka mata.
Namun apa yang ditemuinya membuat udin benar-benar sangat terkejut. Dia melihat sosok yang sangat besar berdiri dan tubuh udin ada di antara dua kaki mahluk besar tersebut. Dia menyadari jika yang berdiri tersebut adalah penampakan hantu besar sosok genderuwo. Bau dari genderuwo memang dikenal pesing apalagi itu benar-benar berada begitu dekat dengannya.
Penampakan penampakan hantu besar yang dialami oleh udin ini membuatnya tidak bisa mengatakan apa-apa. Saat melihat sosok besar tersebut, dia hanya terdiam saja karena untuk mengeluarkan sepatah kata saja sudah tidak mampu. Dia benar-benar merasa pasrah dan berharap jika hantu itu sagera pergi. Setelah beberapa saat berada diantara kedua kaki genderuwo, udin bisa bernafas sedikit lega karena sosok itu akhirnya menghilang.
Namun pengalaman tersebut membuatnya tidak bisa tidur dan samakin kebingungan. Dia merasa kuat melihat hantu itu karena masih dalam kondisi mabuk. Saat pagi hari tiba, dia baru menyadari jika tadi malam dia mengalami hal yang sangat mengerikan. Saat ini rumah tersebut sangat jarang dikunjungi dan samakin terasa aura seramnya.
No comments:
Post a Comment